Beli Rumah atau Apartemen ?
Pertanyaan umum bagi para pencari hunian diatas kadang menjadi sulit untuk diputuskan karena banyak faktor yang menjadi penentu dan bahan pertimbangan untuk mereka para pencari hunian mengambil keputusan .
ada 2 type pencari hunian berdasarkan fungsinya :
Pertama, adalah para pencari hunian yang membutuhkan hunian untuk fungsi huni atau tempat tinggal permanen mereka
Kedua, adalah para pencari hunian yang membeli hunian untuk fungsi investasi atau aset mereka.
Namun untuk menjawab pertanyaan judul diatas kedua fungsi dan tipe pencari hunian ini memiliki kesamaan faktor-faktor yang menentukan apakah mereka harus membeli rumah atau apartemen.
Para Pencari hunian ini akan mempertimbangkan faktor-faktor standar pemilihan property seperti :
- Lokasi
- Rekam jejak pengembang
- Harga
- Fasilitas
- Akses dan dukungan Transportasi umum
- Desain
- Legalitas Status Kepemilikan Properti
- Biaya-biaya pembelian,surat-surat dan pemeliharaan lingkungan
- dan rekam jejak pengelolaan.
Berikut adalah sedikit referensi bagi anda para pencari hunian :
Kelebihan Membeli Hunian Rumah tapak
- Memiliki Lahan 100% atas nama pemilik sendiri bukan lahan yang dimiliki secara strata ( banyak pihak ).
- Legalitas Kepemilikan rumah, rata-rata rumah tapak memiliki legalitas Surat Hak Milik (SHM) yang tentu bagi banyak orang akan merasa lebih aman,simpel dan tanpa batasan waktu berlaku atau tanpa perpanjangan izin kepemilikan diluar Pajak kepemilikan reguler seperti Pbb serta jenis legalitas ini sangat mudah diterima lembaga pembiayaan.
- Hunian rumah tapak umumnya menyediakan carport atau garasi kendaraan didepan rumah tanpa biaya tambahan dan aturan-aturan ketat dari pengelola
- Hunian Rumah Tapak bisa sangat memungkinkan penghuninya untuk memiliki taman pribadi dan menanam tumbuhan-tumbuhan yang mereka inginkan di lahan halaman mereka tanpa ada batasan dari pengelola.
- Penghuni rumah tapak dapat memiliki hewan peliharaan yang mereka sukai.
- Rumah tapak dapat dirubah desain dan direnovasi total sesuai kehendak pemiliknya
- Biaya Pemeliharaan Lingkungan relatif lebih murah dan tidak dihitung perm2 luasan properti yang kita miliki.
- Cenderung lebih mudah bersosialisasi
Kekurangan Membeli Hunian Rumah Tapak
- Harga lebih mahal, hal ini dikarenakan membeli rumah tapak sekaligus membeli tanah dan bangunan, tentu di banyak lokasi terutama di kota-kota besar ketersedian lahan juga kepadatan penduduk menjadi faktor utama yang menyebabkan harga rumah tapak lebih mahal,jauh dari harga standar NJOP (Nilai Jual Objek Pajak). Otomatis jika membeli rumah tapak didalam kota besar hanya dapat dijangkau oleh level masyarakat tertentu saja, sedangkan sebagian besar masyarakat memilih membeli rumah tapak di daerah penyangga kota.
- Fasilitas Terbatas, membeli hunian rumah tapak umumnya tidak dilengkapi fasilitas yang lengkap dan terintegrasi seperti kolam renang, gym, taman bermain anak, Mall dihalaman rumah, standar keselamatan hunian, dsb.
- “Invesment Yield” yang rendah atau perolehan investasi jika rumah tersebut disewakan hanya ada di rentang 2-5% pertahun. Misalkan sebuah rumah 2 lantai 3 kamar dibeli di kawasan Jakarta Selatan dengan Luas Tanah 72m2 dan bangunan 120m2 seharga 1 Milyar Rupiah maka rumah tersebut dapat disewakan di rentang harga 20 juta sampai 50 juta rupiah pertahun.
Kelebihan membeli hunian Apartemen
- Harga yang terjangkau, pada kurun waktu 2009 keatas apartemen sederhana milik banyak dibangun di tengah kota-kota besar dengan harga terjangkau, apartemen menjadi umum tidak lagi terdengar ekslusif hanya untuk kalangan tertentu saja dan dapat dimiliki mulai dari harga 200jutaan atau bahkan bagi mereka yang mampu mencicil 3jutaan perbulan sangat mungkin dapat memiliki apartemen .
- Lokasi apartemen umumnya dibangun dilokasi strategis dekat pusat kota atau pusat bisnis serta pusat fasilitas sosial termasuk dukungan akses jalan yang mudah dan transportasi massal yang memadai.
- Fasilitas seperti Resepsionis, Mall, Kolam renang, Gym,Jogging track, ATM, Supermarket, Cafe, Daycare, Klinik,Ballroom, dll yang di sediakan di gedung apartemen dapat mewakili dan memudahkan kebutuhan penghuninya baik kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan gaya hidup.
- “Invesment Yield” yang moderat atau perolehan investasi jika apartemen tersebut disewakan umumnya ada di rentang 5-10% pertahun , sebagai contoh sebuah apartemen dibeli dikawasan Jakarta Selatan dengan harga 400juta Rupiah kemudian apartemen tersebut dapat disewakan di rentang 20juta sampai dengan 40juta pertahun.
- Pengelolaan lingkungan yang profesional menjadikan hunian apartemen sangat praktis, semua fasilitas mulai dari petugas gardener, resepsionis termasuk keamanan kawasan lingkungan hunian menjadi nilai tambah.
Kekurangan membeli hunian apartemen
- Legalitas apartemen umumnya berupa Hak Guna Bangunan dengan type pemilikan strata title atau dengan kata lain 1m2 lahan dibagi bersama ke beberapa pihak pemilik lahan .
- Biaya tinggal di apartemen lebih mahal karena semua fasilitas gedung dan penunjangnya masuk kedalam biaya pengelolaan belum lagi hitungan tarif listrik yang berbeda pe satuannya dibanding rumah tapak
- Luas Bangunan apartemen dengan harga terjangkau di lokasi pusat kota biasanya memiliki ukuran sangat kecil antara 17m2-50m2.
- Garasi atau carport apartemen berada tidak didepan dari hunian kita tinggal serta ada batasan dan biaya dari pengelola
- Halaman Apartemen hanya berupa balkon kecil menyebabkan terbatasnya ruang halaman bagi mereka yang menyukai tanaman
- Hewan Peliharaan untuk banyak gedung apartemen tidak diperbolehkan berada didalam hunian kita.
- “Forcemajeur”, resiko dalam keadaan darurat hunian apartemen memiliki resiko yang lebih dibanding rumah tapak seperti dalam kondisi kebakaran atau gempa bumi.
Dari sekilas beberapa hal mengenai kekurangan dan kelebihan membeli apartemen atau rumah tapak diatas tentu kembali pada kebutuhan dan kemampuan finacial para pencari hunian masing-masing.
Salam Property
Deden